Penataan berkas
Adalah kegiatan dalam rangka mengatur, menyusun, menata semua jenis arsip dalam bentuk tatanan yang sitematis agar dapat ditemukan dengan kecepatan dan ketepatan optimal
Tujuan Penataan berkas:
1. Tersimpannya arsip secara sistematis dan logis agar ditemukan secara cepat dan tepat
2. Mempermudah dalam penyusutan arsip
Asas Pengorganisasian Penataan Berkas ada 3 asas:
- Asas Sentralisasi : adalah penyimpanan arsip secara terpusat di Unit Kearsipan .Asas ini diterapkan pada organisasi/ instansi yang lingkup tugasnya sempit/kecil.
- Asas Desentralisasi : adalah penyimpanan arsip secara terpisah di masing-masing Unit Pengolah, dan wewenang penuh mengelola arsip yang disimpannya. Asas ini diterapkan pada organisasi yang ruang lingkupnya luas.
- Asas Gabungan (Kombinasi) : adalah penyimpanan arsip secara gabungan , artinya penyimpanan arsip aktif pada masing-masing unit pengolah dan penyimpanan arsip in aktif di Unit Kearsipan serta tanggung jawab/ pengawasan secara tersentral
S Sistem Pemberkasan:
- Alphabetis : Sistem dan metode penyusunan arsip secara alphabetis, A-Z. Digunakan untuk arsip yang dasar penyusunannya dilakukan terhadap nama orang, organisasi, atau subyek, dan berdasarakan atas nama ensiklopedi atau kamus.
- Numerik : Sistem dan metode penyusunan arsip secara nomor urutan angka, misalnya untuk faktur-faktur perusahaan. Kode numerik juga dapat diterapkan pada klasifikasi atas fungsi dan kegiatan, dimana setiap urusan, sub urusan dan sub-sub urusan diberi nomor sesuai dengan pembagiannya
- Kronologi : Berkas disusun berdasarkan urutan waktu, hari, tanggal, bulan dan tahun
- Geografi : Berkas disusun berdasarkan daerah propinsi kota dan kabupaten, kecamatan dan sebagainya . Penataan berkas menurut geografi ini digunakan untuk berkas langganan, proyek
- Subyek : Adalah penyimpanan arsip berdasarkan pokok permasalahan sebagai pedoman untuk mengaturnya, misal mengenai masalah kepegawaian, masalah keuangan, dsb.Arsip –arsip yag disimpan diberi kode sesuai , kode yang dipergunakan bisa berupa abjad ataupun angka sesuai dengan ketentuan berlaku organisasi tersebut. Atau dapat juga kombinas antara sistem angka dan sistem abjad.
- Subyek yang termuat di dalam arsip berhubungan dengan hal-hal mengenai data-datapelaksanaan suatu kegiatan, informasi atau topik pembicaraan
Kode klasifikasi: adalah bagian dari klasifikasi yang menjadi tanda pengenal urusan, kode yang membedakan urusan satu dengan urusan yang lain dalam berbagai tingkatan,merupakan sarana penuntun letak arsip pada tempat penyimpanan
Kode dapat berupa :
- Huruf ( Alfa)
- Angka ( Numerik)
- Gabungan angka dan huruf ( alfa numerik)
Klasifikasi arsip diperlukan sebagai sarana untuk mengatur pemberkasan dan penempatan dokumen dalam berkas sehingga memudahkan penemuan kembali.
Fungsi organisasi terdiri dari 2 pokok:
- Fasilitatif (000,700,800,900)
- Subtantif (100,200,300, 400, 500, 600)
Contoh – contoh fungsi fasilitatif dan substatif:
000 UMUM 010 Urusan Dalam 011 Gedung kantor 012 Rumah Dinas 012.1 Tanah untuk rumah dinas 012.2 Perabotan | 100 PEMERINTAH 140 Pemerintah Desa 141 Pamong desa 142 Penghasilan pamong desa 143 Kekayaan desa 144 Dewan Tingkat Desa 145 Administrasi Desa 146 Kewilayahan 146.1 Pemekaran |
Pencatatan surat
1. Kartu Kendali
Pada dasarnya semua surat ,baik surat masuk atau surat keluar perlu di catat dalam kartu kendali.
Kegunaan untuk mempermudah pengendalian .
KARTU SURAT MASUK | Index: Kepegawaian Pengiriman Personil | Kode: 800 | No . Urut: |
Isi Ringkasan: Bantuan Personil | |||
Dari : Kelurahan Kemirirejo | |||
Tanggal Surat:14 Juni 2010 | Nomor Surat: 800/243/523 | Lampiran: | |
Pengolah: | Tanggal diteruskan: 16 Juni 2010 | Tanda Terima: | |
Catatan:- cek - Dikaji dan dipertimbangkan |
Keterangan:
Index : dafar pokok masalah.
Contoh: tentang bantuan personil maka ditulis
Kepegawaian
Bantuan personil
Kode : Kepegawaian kodenya 900
No urut: no urut di agenda
Isi ringkas: isi ringkas dari surat
Tanggal surat: tanggal yang tertera di surat
Nomor Surat : Nomor surat yang tertera di surat
Lampiran: apakah ada lampiran atau tidak
Pengolah: Unit pengolah
Tanggal diteruskan: tanggal diteruskan
Tanda terima : diisi siapa yang menerima
Catatan : jika ada catatan
KARTU SURAT KELUAR | Index: Kepegawaian Pengiriman Personil | Kode: 800 | No urut: |
Isi Ringkasan: menindak lanjuti surat Nomort :800/243/523 tanggal 14 Juni 2010 tentang , permintaan bantuan personil , bantuan tenaga pengawas lapangan | |||
Kepada: Kepala Kelurahan Kemirirejo Kota Magelang | |||
Pengolah: Sub Bag penyusunan program | Tgl.surat: 21 Juni 2010 | Lampiran: | |
Catatan |
2. Lembar Disposisi
3. Buku Agenda(Masuk)/Buku Verbal(Keluar)
- Buku agenda dipakai untuk alat bantu mencari surat yang disimpan dalam file , buku agenda sering dipergunakan juga untuk referensi pertama mencari surat, terutama penunjuk tanggal, secara kronologis.
- Buku agenda juga untuk mengetahui statistik jumlah surat masuk dan surat keluar per hari, per bulan atau per tahun.
- Contoh kolom Buku Agenda:
Agenda Surat Masuk
No | Terima dari | No/tanggal Surat | Perihal | Naik Tanggal | Turun Tanggal | Disposisi | Keterangan | ||
Diteruskan kpd | Tgl | Lewat Tu/ langsung | |||||||
Agenda Surat Keluar
No | Tanggal | Perihal | Kepada | Lampiran | Sifat | Tembusan | No surat | Keterangan |
Agenda Nota Dinas Masuk
No | Dari asal surat | No Surat/ Tanggal | Perihal | Naik tanggal | Turun tanggal | Dikirim kepada/Disposisi pejabat/Tembusan |
Agenda Nota Dinas Keluar
No | Dari asal surat | No Surat/ Tanggal | Perihal | Dikirim kepada/Disposisi pejabat/Tembusan |
Agenda Undangan
No | Hari/Tanggal Terima | Tgl/Hari Pelaksanaan | Perihal/ Acara | Tempat | Jam | Pakaian | No tanggal Surat | Tgl Turun | Disposisi | Ket |
Agenda Surat Kawat
No | Terima dari | No surat/tanggal Surat | Perihal | Naik Tanggal | Turun tanggal | Disposisi | Keterangan |
PERALATAN
Sekat
- Petunjuk dan pemisah urusan satu dengan yang lain
- Memperlihatkan hubungan antara masalah, sub masalah dan sub-sub masalah
- Untuk membedakan tingkat urusan
- Untuk memudahkan dalam menelusuri berkas
- Untuk membedakan berkas satu dengan yang lain
- Filing Cabinet:- Merupakan tempat untuk menyimpan arsip dinamis aktif, penggunaannya menurut susunan secara vertikal laci-laci filling cabinet dari atas ke bawah.
Menentukan kode,indeks dan tunjuk silangMenentukan kode:a. Setiap surat dipelajari isinya untuk menentukan masalahnyab. Menentukan kode sesuai dengan masalahnya
Menentukan index :Index dapat diambil dari nama orang , badan atau urusan, jika satu surat ada 2 urusan maka yang dipilih jadi index adalah urusan yang utama- Arsip yang telah menjadi berkas ditulis judulnya disesuaikan isi berkas
- Berkas yang merupakan himpunan dari hasil kegiatan, misalnya Bintek maka judulnya diambil dari jenis bintek
- Berkas yang dihimpun atas dasar kesamaan masalah judul berkas diambil dari masalahnya , contoh : cuti tahunan, cuti hamil
- Berkas yang dihimpun atas dasar kesamaan jenis, SK Gubernur,SK Bupati/ Walikota, dsb
- Berkas yang dihimpn atas dasar nama orang, badan atau tempat, maka judul berkas diambil nama orang, badan atau tempat
- Surat yang telah menjadi kesatuan berkas seperti di atas, tab foldernya diberi judul berkas dan klasifikasinya, apabila berkas terdiri dari beberapa folder diberi nomor urut
Menentukan tunjuk silang :Apabila dalam surat terdapat lebih dari satu masalah, atau ada arsip yang ukurannya besar, seperti peta,bagan dan lain-lain perlu dibuatkan tunjuk silang, Gunanya untuk menyatakan kaitannya dengan berkas yang disimpan dalam filling cabinet. Jadi penunjuk silang gunanya untuk sebagai titel (caption) pengganti
Penataan folderFolder : Untuk menyimpan arsip sehingga arsip dapat dihimpun dalam satu wadah berdasarkan kesamaan urusan , masalah atau kesamaan jenis.Pada folder terdapat tab untuk mencantumkan judul atau kode klasifikasi
Tahapan penataan berkasa. Memisahkan arsip yang disimpan dan masih dalam prosesb. Memeriksa lampiran apakah sesuaic. Mengelompokkan arsip atas dasar dosir (kesamaan urusan), kesamaan masalah (subyek), kesamaan jenis (seri)d. Apabila dalam satu berkas terlalu banyak, maka dijadikan beberapa berkas yang jumlahnya kurang lebih 75 berkasKartu kendali adalah isian (kartu) untuk mencatat surat-surat yang masuk/keluar yang tergolong surat penting. Disamping berfungsi sebagai pencatat surat, kartu kendali dapat berfungsi pula sebagai alat penyampaian surat dan penemuan kembali arsip.
Penataan Kartu KendaliJenis peralatan yang diperlukan untuk penataan KK sama dengan peralatan yang dipergunakan untuk penataan arsip aktif, tetapi berukuran lebih kecil, antara lain sekat KK, folder KK dan kotak KK
Cara Penataan KK1. KK putih dan kuning disimpan di Unit Kearsipan2. KK putih ditata berdasarakan klasifikasi3. KK kuning ditata berdasarakan Unit Pengolah4. KK merah disimpan di Unit Pengolah ditata berdasarkan klasifikasi
Untuk membantu penemuan kembali apabila mengalami kesulitan :- Meneliti Kartu Kendali- Meneliti lembar disposisi- Meneliti lembar peminjaman Arsip
Prosedur Peminjaman ArsipØ Hanya untuk keperluan dinasØ Tidak boleh menambah/ mengurangi isi/ informasi jenis arsipØ Setiap perpanjangan harus dapat ijinØ Harus dikembalikan dalam keadaan utuh atau lengkap seprti semulaSarana peminjaman arsip : 3 lembar peminjaman arsip :1. Lembar putih (I) untuk bukti peminjaman di Up2. Lembar hijau (II) sebagai pengganti arsip yang dipinjam dan diletakkan dalam folder3. Lembar biru (III) sebagai tanda bukti peminjaman yang diberikan kepada peminjam arsip
Lembar peminjaman ArsipKARTU ARSIPPEMINJAMAN√PENGEMBALIAN
KODE KLASIFIKASI
INDEKS
LOKASI BERKAS
PEMINJAM
NAMA UNIT KERJA
TANGGAL PEMINJAM
TANGGAL KEMBALI
BERKAS/ARSIP YANG DIPINJAMKETERANGANPEMINJAMPETUGAS
Hal yang perlu dilakukan setelah arsip dikembalikan :- Memeriksa arsip
- Mengembalikan arsip ke tempat semula
- Memberi paraf pada lembar yang biru (III) sebagai tanda arsip telah dikembalikan